KABARPANGANDARAN.COM – Kabupaten Pangandaran merancang promosi wisata wisata ke mancanegara dengan melibatkan para migran warga Pangandaran yang ada di beberapa negara.
Gagasan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata itu untuk melebarkan sayap, sejalan dengan rencana strategis Pangandaran mendunia.
Jeje mengatakan promosi destinasi wisata Pangandaran harus luas, maka perlu melibatkan berbagai kalangan agar pesan Pangandaran layak untuk dikunjungi tersampaikan.
“Saya punya ide dalam upaya mempromosikan nanti akan libatkan warga Pangandaran yang di luar negeri,” katanya.
Menurutnya selain agenda promosi formal yang telah direncanakan oleh Pemerintah Daerah melalui OPD, promosi agar publik mengenal wisata Pangandaran juga harus terus dilakukan.
“Sekarang zaman semakin canggih, teknologi bisa kita manfaatkan untuk mengkemas promosi baik dari sisi budaya maupun potensi alam,” tuturnya.
Salah satu contoh promosi melalui video durasi singkat yang memaparkan kondisi geografis di Kabupaten Pangandaran bisa dilakukan.
“Keterlibatan migran asal Pangandaran yang berada di luar negeri bisa dimanfaatkan melalui sarana media sosial dengan konten yang menarik,”ungkapnya.
Pada RPJMD 2021-2026 visi dan misi Kabupaten Pangandaran juara menuju wisata berkelas dunia yang berpijak pada nilai karakter bangsa dengan mudah akan terwujud jika seluruh masyarakat terlibat didalamnya.
“Mereka migran asal Pangandaran juga berpotensi menjadi agen inpormasi di luar negeri agar menyampaikan pesan Pangandaran saat ini sudah berkembang,”ujarnya.
Sementara itu mantan pemandu wisata Pangandaran, Anton menyampaikan untuk mengisi Pangandaran sebagai destinasi wisata berkelas dunia, salah satunya harus mendatangkan turis mancanegara ke Pangandaran.
“Kita harus membuat undangan berisi paket wisata serta jaminan kemanan para turis itu,” katanya.
Informasi kegiatan harus dibuat sesuai dengan bahasa negara masing-masing yang dikirimkan ke setiap negara calon turis tersebut dan bisa juga menggunakan biro perjalanan negara mereka.
“Kita terlebih dahulu menghubungi kedutaan mereka di Jakarta,” ungkapnya.
Dia juga berpesan bahwa kedatangan mereka ke Indonesia itu harus diundang, karena setidaknya satu tahun dan kadang-kadang dua tahun setelah mereka tertarik untuk datang ke Indonesia terutama Pariwisata Pangandaran.
“Pasti terlebih dahulu mereka baru akan merencanakan dengan mempersiapkan jumlah hari libur serta keuangan mereka,” katanya.