KABARPANGANDARAN.COM – Aksi brutal yang terjadi di Pasar Wisata Pangandaran tempo hari telah menelan korban. Selain material juga lima korban penganiayaan, di antaranya PY (5) paling parah. Kini dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung.
Menurut Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pangandaran, Hj Ida Nurlaela Wiradinata, saat ini PY selesai menjalani operasi pada bagian mulut dan rahang.
“Operasi melibatkan tiga dokter spesialis, yaitu spesialis bedah mulut, spesialis orthopedi dan spesialis syaraf,” kata Ida, saat membesuk PY pascaoperasi, Minggu (4/4/2021).
Berdasarkan ketua penanggungjawab operasi, drg Eka Marwansyah, SpBM, pasien saat ini dalam kondisi stabil.
“Alhamdulillah, PY selesai menjalani operasi bedah mulut untuk merekonstruksi rahangnya yang terlepas dan patah,” ujar Ida.
Saat ini, lanjut Ida, dia dalam tahap pemulihan sebelum menjalani operasi lainnya.
“Tim medis dalam hal ini dokter spesialis ortopedi telah menangani rahang dan tulang tangan bagian kanan yang nyaris terlepas,”ungkap Ida.
Tahap selanjutnya, PY akan menjalani operasi plastik pada bagian muka, karena lukanya sangat lebar dan perlu penanganan khusus.
Ida pun menuturkan, dengan kecanggihan teknologi kedokteran yang ada, dokter menjamin kondisi rahangnya akan berfungsi seperti sedia kala.
“Alhamdulillah, menurut dokter, meskipun ada penyambungan rahang, namun gerak rahangnya tidak akan kaku dan tetap elastisi,” ujar Ida.
Namun yang menggembirakan, respon pasien pasca operasi rahang sangat baik. Sehingga kondisi itu membuat dokter yang menangani sangat kagum.
“Kalau melihat kondisi pasien saat ini, sangat luar biasa. Anak ini kuat secara fisik bahkan tidak mengalami demam atau efek lainnya,” tutur Ida, menirukan ucapan dokter.
Selanjutnya, PY akan menjalani operasi plastik pada bagian muka karena luka sayatnya sangat panjang di kedua pipi, hampir ke telinga.
“Dan Alhamdulillah, Allah sangat sayang. Syaraf utamanya tidak putus sehingga jika selesai operasi diharapkan semua syaraf dimuka tetap berfungsi sebagaimana mestinya,” ucap Ida, matanya berkaca-kaca.
Ida menambahkan, saat ini kondisi penglihatan maupun pendengarannya juga normal dan tidak terganggu.
Selaku Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Ida pun berterima kasih kepada Pemkab Pangandaran yang menanggung semua biaya pengobatan PY dan 4 korban lain yang sedang dirawat di RSUD Pandega Pangandaran.
PY saat ini masih mengalami trauma berat secara psikis dan tampak ketakutan saat bertemu orang.
Langkah selanjutnya, pasca operasi, pihaknya akan menyiapkan psikolog untuk memulihkan kejiwaannya yang mengalami trauma berat.
“Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Pangandaran, agar PY dan ke 4 korban lainnya segera pulih kesehatannya,” ujarnya.