Berita  

Pembangunan Waduk Senilai Rp 7,9 Miliar Akan Ditinjau Jokowi

 

PANGANDARAN,(KAPOL).-Pembangunan embung atau waduk senilai 7,9 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 tengah dilakukan oleh pihak rekanan di atas lahan 4,1 hektar.

Lahan tersebut eks PT Startrus yang sekarang dipegang Hak Guna Bangunan nya oleh PT Pancajaya Makmur Bersama di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.

Beberapa alat berat tengah melakukan aktivitasnya dengan menggali lahan tanah di lokasi pembangunan embung tersebut.

“Coba lihat pembangunan waduk sudah dimulai,” ungkap Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Rabu, 18 April 2018.

Bahkan menurut Jeje, lokasi pembangunan waduk tersebut menjadi salahsatu lokasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo minggu besok.

“Rencananya pak Jokowi akan datang ke Pangandaran antara tanggal 25-27 April besok bersama ibu Menteri Kelautan Dan Perikanan Susi Pudjiastuti,” ungkapnya.

Selain itu lanjut Jeje, dalam kunjungan kerjanya, Presiden juga akan meninjau lokasi keramba jaring apung (KJA) di offshore perairan laut Pangandaran yang dibuat oleh KKP beberapa waktu lalu. Dan meninjau lokasi Piamari dan gedung Politeknik Kelautan Dan Perikanan di pelabuhan PPI Cikidang.

“Mungkin sekaligus meninjau gedung puskesmas dan pembangunan RSUD Pangandaran,” katanya.

Pembangunan embung atau waduk oleh KKP tersebut berfungsi sebagai areal untuk percontohan culture based fisheries, pengendalian banjir dan sebagai cadangan air di saat musim kemarau serta sebagai tempat wisata air.

Menurut Jeje, pembangunan waduk akan selesai tahun ini, dan dilokasi tersebut akan didesain sedemikian rupa supaya menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Lihat saja sekarang tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran meningkat bukan hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja atau pada hari-hari libur saja, tetapi di hari-hari biasa juga kunjungan mulai ramai,” ungkapnya.

Jeje pun semakin yakin, bahwa Pangandaran akan ramai dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara sehingga optimis menjadi pariwisata yang mendunia setelah adanya penataan kawasan tersebut. (Agus Kusnadi)***