PANGANDARAN-Curug Leuwi Leutak merupakan salah satu wisata yang ada di Desa Harumandala Kecamatan Cigugur memliki ketinggian curug yang cukup tinggi dan debit air yang dimanfaatkan untuk pembangkit Iistrik tenaga hidro.
Lokasi Curug Leuwi Leutak ini merupakan Air Terjun Niagara nya Pangandaran berjarak sekitar 25 Kilometer atau 30 menit dari Alun Alun Parigi Kantor Bupati Pangandaran dan Curug ini persis berada di perbatasan antara Kabupaten Pangandaran dengan Kabupaten Tasikmalaya.
Selain itu airnya pun digunakan untuk mengairi sawah warga yang ada disekitar Curug Leuwi Leutak.
Sementara itu aliran Curug Leuwi atau Leuwi Leutak berasal dari aliran Sungai Cileutak, namun ada juga yang menyebutkan Sungai Ciharuman.
Meskipun berada di perbatasan antara dua Kabupaten, namun hingga saat ini, akses masuk menuju Curug Leuwi Leutak berada di wilayah Kabupaten Pangandaran.
Akses masuk menuju Curug Leuwi Leutak saat ini berada di Kampung Leuwi Leutak, Kabupaten Pangandaran.
Curug Leuwi Leutak mirip dengan Air Terjun Niagara, yang memiliki lebar kurang lebih 20 meter dengan ketinggian sekitar 10 hingga 15 meter.
Curug ini termasuk kedalam klasifikasi Block Waterfall, yang memiliki air terjun dengan karakteristik aliran sungai dan dinding air terjun yang cukup lebar.
Curug Leuwi Leutak ini juga diklasifikasikan ke dalam tipe Horsetail, yaitu aliran jatuhnya mempertahankan kontak dengan dinding air terjun secara terus menerus.
Inovasi Wisata Shower Climbing
Ketua Pokdarwis Desa Harumandala Andang Nusa Putra mengatakan berawal dari kerja bakti dengan Karang Taruna dan saat sedang membersihkan sekitar daerah Curug Leuwi Leutak muncul inovasi Wisata Shower Climbing.
“Wisata ini dulu sempat beroperasi tapi ada kendala yang akhirnya berhenti,” katanya, Kamis,2 Desember 2021.
Menurutnya berkat semangat dari pemuda pemudi setempat akhirnya kembali beroperasi lagi dan juga atas adanya penggerak lokal wisata.
“Iya sekarang ada penggeraknya yaitu Pak Nurhidayat,” tuturnya.
Pak Nurhidayat itu sebagai penggerak dan operator. Alat tersebut dibeli dari bantuan desa, sebagai bentuk nyata dukungan desa terhadap pengembangan potensi yang ada di desa.
“Akhirnya sekarang dibuka untuk umum dan pengunjung bisa mencoba uji andrenalin,” lanjutnya.
Pihaknya berharap ke depan Desa Harumandala menjadi Desa wisata yang bisa dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Pemerintahan Desa.
“Obyek wisata ini jarang dimiliki oleh daerah lain yang ada di Indonesia,” tambahnya.***