PANGANDARAN-Kementrian Komunikasi dan Informatika bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) rencananya akan mengundang Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sebagai narasumber pada agenda kegiatan Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik dalam bentuk Dialog Interaktif pada pada Selasa (12/10/2021) mendatang di Kementerian Kominfo Jakarta mendatang.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan mendapat undangan dari Kementerian Kominfo dan KPC PEN, pasalnya Pangandaran menjadi contoh daerah yang berhasil menekan laju penularan Covid-19.
“Iya tiba-tiba mendapat undangan, karena Pangandaran merupakan contoh daerah yang berhasil menekan laju penularan COVID-19,” kata Jeje Wiradinata, Jumat (8/10/2021).
Menurutnya jika Pangandaran dianggap berhasil maka hal itu bukan keberhasilan dirinya semata. Melainkan keberhasilan seluruh elemen serta masyarakat Pangandaran secara keseluruhan.
“Ya memang kebijakan saya yang memutuskan, tapi sejatinya ini keberhasilan semua elemen masyarakat Pangandaran. Keberhasilan Pemkab Pangandaran, tenaga kesehatan, TNI/Polri, relawan dan semua masyarakat Pangandaran,” tuturnya.
Dalam hal ini dirinya mengaku tidak menyiapkan materi khusus untuk menjadi narasumber di acara tingkat nasional itu dan akan menceritakan apa adanya, bagaimana Pangandaran berhasil lolos dari ledakan pandemi COVID-19.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sengaja diundang karena dianggap berhasil melakukan penanganan dan penanggulangan COVID-19 di Kabupaten Pangandaran.
Salah satu indikatornya adalah saat ini Kabupaten Pangandaran sudah berada di level 2 PPKM, Bahkan sedang berusaha untuk menuju new normal atau menjadi level 1 PPKM.
Kasus positif COVID-19 di Pangandaran pun kini sudah landai. Dalam pekan ini hanya ada 3 kasus positif dan tinggal satu orang pasien yang dirawat di RSUD Pandega Pangandaran.
Keberhasilan itu tentu saja tidak terlepas dari rangkaian kebijakan yang dilakukan oleh Jeje Wiradinata. Tak jarang kebijakan out of the box diambil Bupati Jeje, untuk menangani masalah besar ini.
Mulai dari memperkuat layanan kesehatan, kampanye Prokes yang masif, sampai kepada mobilisasi pejabat dan ASN untuk menyukseskan percepatan vaksinasi.
Hal lain yang membuat Bupati Jeje Wiradinata dianggap berhasil adalah penanganan dan pengelolaan pembukaan objek wisata di masa pandemi COVID-19.
Membuka pariwisata di tengah pandemi tentu dilematis, ibarat makan buah simalakama. Pariwisata ditutup masyarakat sengsara, pariwisata dibuka kesehatan masyarakat terancam.
Namun situasi itu berhasil ditangani dengan baik oleh Bupati Jeje dengan berbagai langkah yang dilakukan. Paling tidak, selama lebih dari 6 pekan pariwisata dibuka, di objek wisata pantai Pangandaran tidak terjadi klaster penularan.***