bjb
Berita  

Kehamilan pada Masa Pandemi COVID-19 Akan Menjadi Resiko, Ini Penjelasannya

PANGANDARAN – Warga masyarakat di Kabupaten Pangandaran pada masa pandemi COVID-19 dihimbau agar menunda kehamilan, hamil pada saat pandemi tidaklah dilarang, tetapi akan lebih bijak jika Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menunda rencana memiliki momongan hingga pandemi Covid-19 usai, Minggu, 1 Agustus 2021.

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak atau DKBP3A Pangandaran Heri Gustari dirinya mengimbau masyarakat untuk menunda kehamilan dimasa pandemi.

“Kampanye menunda kehamilan dimasa pandemi tersebut berdasarkan arahan dari BKKBN,” katanya.

Saat ini pihaknya gencar menyosialisasikan kepada masyarakat untuk sadar menggunakan alat kontrasepsi dan agenda menunda kehamilan juga menjadi tugas KBP3A dalam mensukseskan program Keluarga Berencana atau KB.

“Ini tugas kami dari KBP3A mensukseskan program KB,” tuturnya.

Selanjutnya hamil pada saat pandemi Covid-19 tidaklah dilarang, namun akan lebih bijak jika Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menunda rencana memiliki momongan hingga pandemi Covid-19 usai.

“Kondisi ibu hamil rentan terkena Covid-19 dan lebih berisiko mengalami gejala yang berat serta memerlukan perawatan intensif,” lanjutnya.

Kondisi pandemi Covid-19 tentunya sangat berpengaruh terhadap keselamatn ibu dan janin selama kehamilan, BKKBN sendiri memaparkan ada tiga faktor yang harus menjadi perhatian khusus pada masa pandemi Covid-19 di antaranya kesehatan, ekonomi dan psikologis.

Faktor kesehatan, biasanya tahan tubuh saat hamil menurun, saat ibu hamil yang terpapar Covid-19 akan mengkonsumsi obat yang dapat membahayakan janin juga akan mengalami keterbatasan dalam akses fasilitas kesehatan karena diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.

“Sedangkan untuk faktor ekonomi, biasanya kebutuhan pokok ibu hamil dan ibu menyusui sangat tinggi,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut membutuhkan asupan gizi dan vitamin akan bertambah satu anggota keluarga dan akan menambah pengeluaran keluarga.

Sementara faktor psikologi untuk ibu hamil pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan akan menimbulkan kecemasan yang berpengaruh pada psikologi ibu hamil dan menyusui.

“Ibu yang baru melahirkan akan mengalami baby blues syndrome, hal ini dapat mempengaruhi terkendala pemberian ASI eklusif akibat produk ASI yang dihasilkan tidak maksimal,” ujarnya.

Namun jika sudah hamil dimasa Covid-19, Heri menyarankan untuk olahraga dan menjaga kesehatan dan asupan gizi.

Ibu hamil bisa melakukan olahraga rutin seperti berenang, yoga, senam pagi dan jalan pagi dengan mematuhi protokol kesehatan.

Bagi ibu hamil saat pandemi Covid-19 juga direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan ANC ke bidan, Puskesmas dan Rumah Sakit.

“Kami berpesan kepada ibu hamil dimasa pandemi untuk persalinan dilakukan difasilitas kesehatan oleh tenaga medis,” lanjutnya

Heri juga menyarankan kepada masyarakat terutama ibu hamil agar memasang alat kontrasepsi segera setelah melahirkan atau keguguran.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menunda kehamilan dimasa pandemi,” tambahnya.***