PARIGI-Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran sejak bulan Februari 2021 lalu telah memberikan bantuan makan minum selama 14 hari sebagai uang pengganti warganya yang sedang menjalani Isolasi Mandiri karena terpapar Covid-19 sebesar Rp 500 ribu dan diberikan setelah selesai menjalani isoman, Sabtu, 10 Juli 2021.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pangandaran, Jajang Herliana Lilihar saat dihubungi melalui telepon selularnya mengatakan selain pasien Isoman Pangandaran yang mendapatkan bantuan, program serupa juga diberikan kepada anggota Linmas yang menjaga atau mengawasi rumah pasien isolasi mandiri, mereka masing-masing mendapat insentif Rp 20 ribu/hari selama 14 hari.
“Sekarang sedang proses pencairan tahap kedua, jumlah berkas yang diajukan sebanyak 287 orang pasien OTG dengan nilai Rp 143,5 juta,” katanya.
Menurutnya selain itu juga diajukan untuk anggota Linmas yang melakukan pengawasan sebanyak 520 orang dengan nilai Rp 145,6 juta.
Untuk tahap pertama pihaknya sudah menyalurkan bantuan itu untuk 188 orang pasien isolasi mandiri sebesar Rp 94 juta dan bantuan Linmas sebanyak 264 orang dengan nilai Rp 89,76 juta.
“Linmas juga yang melakukan pengawasan mendapatkan bantuan tersebut,” tuturnya.
Pada saat ini lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi beberapa pekan terakhir ini membuat pihaknya kebingungan karena khawatir anggaran yang disediakan tidak mencukupi.
Pihaknya pada saat ini telah menyusun program di awal tahun lalu dan mengestimasi jumlah pasien isolasi mandiri dalam rentang waktu Februari sampai Desember 2021 sebanyak 1.973 orang dengan anggaran sebesar Rp 986,5 juta.
“Dan untuk Linmas sendiri estimasinya 2.232 orang dengan nilai Rp 624,96 juta,” ujarnya.
Sementara itu walaupun jumlah pasien isolasi mandiri melampaui estimasi, hal itu di luar kewenangannya dan bila akan ditambah atau dihentikan itu kewenangan pimpinan yang memberikan kebijakan.
“Yang jelas kami berusaha menyalurkan dengan sebaik-baiknya,” kata Jajang.
Jajang berharap anggaran yang sudah disediakan bisa mencukupi bahkan tidak terserap, karena dengan tidak terserap berarti tak ada lagi pasien Corona di Pangandaran.
“Semoga anggaran yang sudah ada mencukupi,” tambahnya.