Berita  

Pemkab Pangandaran dan Ciamis, Rencana Bahas Soal Jalan Alternatif Wisata

PARIGI, (KAPOL).- Terhitung mulai dari H-3 liburan hari raya lebaran 2018 sampai saat ini, jumlah kunjungan ke obyek wisata di Kabupaten Pangandaran mencapai satu juta orang lebih. Demikian dikatakan Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata saat dikonfirmasi tentang evaluasi liburan hari raya lebaran.

“Mulai dari H-3 sampai sekarang jumlah kunjungan ke obyek wisata di Kab Pangandaran mencapai 1 juta 86 ribu orang pengunjung,” ungkap Jeje.

Sedangkan untuk posisi target Pendapatan Asli Daerah dari pariwisata, kata Jeje, sudah mencapai 48,8 persen.

“Padahal target kita di bulan Juni ini sampai 40 persen, tapi kita sudah sampai di 48,8 persen dari target 25 miliar, target sudah diangka 12 miliar lebih yang masuk, jadi masih kurang 12 koma sekian lagi,” ujarnya.

Menurut Jeje, ini merupakan progres yang luar biasa karena, pada tahun 2017 target hanya di angka 14 miliar, sekarang sudah menyapai di angka 12,08 miliar.

Sedangkan untuk tingkat kunjungan wisata ke Kab Pangandaran sampai bulan Mei ini menurut Jeje, sudah mencapai 2,4 juta orang, dulu hanya 1 juta lebih, sekarang naiknya dua kali lipat hampir 1,4 juta orang itu dari sisi PAD.

“Coba kita bayangkan dari sisi dampak ekonomi yang luar biasa. Kalau dari 2,4 juta orang, katakan saja dalam belanja satu orang hanya 100 ribu saja, maka uang yang berputar di Pangandaran sebesar 24 miliar dalam 6 bulan ini, bahkan bisa lebih,” ujarnya.

Misalkan kalau yang dihitung 5 kali lipat, kalau dihitung perputaran uang di Pangandaran, menurut Jeje, bisa mencapai 1 triliun unag yang berputar di Pangandaran.

“Itu yang bisa berdampak pada sisi makro ekonomi. Jadi sekarang ini penataan kawasan itu diapresiasi betul oleh semua pihak. Apa wujudnya adalah jumlah kunjungan wisata naik dua kali lipat dari tahin sebelumnya,” kata Jeje.

Jadi artinya, menurut Jeje, bahwa penataan kawasan sudah benar, tinggal bagaimana penguatan uang yang 1 miliar ini ditangkap oleh masyarakat Pangandaran.

“Itu yang sedang kita lakukan terus melalui evaluasi dan pengkajian serta pembenahan,” katanya.

Sedangkan untuk mengurangi kemacetan kendaraan saat liburan panjang, menurut Jeje, apabila dalam kondisi macet, jalur di Cikembulan ditutup dan arus kendaraan yang keluar diarahkan ke Cikembulan. Yang kedua, kata Jeje, tahun 2019 jembatan di jalur pantai timur harus di bangun.

“Maka kemarin saya bertemu dengan Menteri Kelautan Dan Perikanan kaitan dengan pembangunan piamari dan kami sedang berembuk sehingga kemacetan kendaraan bisa terurai,” ujarnya.

Hanya saja menurut Jeje, yang jadi permasalahan adalah tujuan utama pengunjung wisata itu terpusat di pantai barat Pangandaran.

“Jadi kepadatan terpusat di pantai barat sedangkan di pantai timur sedikit. Jadi dengdek sabelah,” ucapnya, seraya kata Jeje pihaknya akan memikirkan untuk zona-zona kantong parkir.

“Untung saja PKL sudah direlokasi, sehingga kendaraan pengunjung busa diparkirkan di sepanjang pantai. Kalau tidak kemacetan akan luar biasa,” ujarnya.

Sementara untuk jalan alternatif lain, kata Jeje bisa melalui jalan poros tengah, antara Pangleseran Parigi sampai ke Cigayam Banjarsari Kab Ciamis.

“Kalau jalan kita sudah bagus, tapi jalan di perbatasan Kab Ciamis nya sudah bagus belum. Nanti kita akan komunikasikan dengan Pemkab Ciamis,” ujar Jeje, seraya dirinya menambahkan, bahwa jalan alternatif tersebut bisa diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat statusnya menjadi jalan provinsi. (Agus Kusnadi)***