Berita  

Mengupas Sejarah Berkuda Di Pangandaran,AF Soma Memorial Cup 2023

Mengupas Sejarah Berkuda di Kabupaten Pangandaran Bersama Asep Noordin,H.M.M Generasi Penerus Pengembang Perkudaan Terdahulu, Sabtu, 3 Mei 2023.(M Jerry/KP).

KABARPANGANDARAN – Kejuaraan Pacuan Kuda AF Soma Memorial Cup 2023 ternyata selain even tahunan juga untuk mengenang sejarah pejuang pejuang yang pertama kali mengangkat perkudaan di Kabupaten Pangandaran.

Asep Noordin,H.M.M sebagai Ketua DPRD Pangandaran merupakan cucu dari pengembang perkudaan di Pangandaran yaitu I Ganda Permana Sasmita dan putra dari Drs Sukandi H.M mengatakan digelarnya Kejuaraan Pacuan Kuda AF. Soma Memorial Cup 2023 membuka sejarah perkudaan di Kabupaten Pangandaran.

Dahulu di Pangandaran sendiri untuk gelanggang pacuan kuda di awali dari Nusawiru Cijulang, Cialit,Legok Jawa Cimerak,Bojong Salawe Parigi,Pamugaran dan Katapang Doyong dan itu sebuah pengembangan berkuda.

“Pada hari ini kita mengenang para penerus Pordasi, Jangan lupa sejarah dan jangan juga melupakan sejarah,” katanya,seusai Kejuaraan Pacuan Kuda, Sabtu, 3 Juni 2023.

Menurutnya sejarah perkudaan di Kabupaten Pangandaran dikembangkan pertama kali oleh I Ganda Sasmita,Maman Kepala Desa Legok Jawa,Maman Sobri,Basar dan masih banyak lagi.

“Sebetulnya masih banyak pejuang pejuang perkudaan yang lainnya di Pangandaran,” tuturnya.

AF Soma merupakan generasi yang mampu mengangkat perkudaan di Pangandaran hingga tingkat nasional,Juara Nasional di Indonesia salah satunya kuda dari Wonoharjo Pangandaran.

“Kami sangat apresiasi terhadap perjuangan perjuangan beliau sebagai tokoh tokoh berkuda khusus pangandaran, tentunya kalau bukan kiprah beliau perkudaan di pangandaran tidak akan seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Selanjutnya masih kata Asep, bahwa ini merupakan tugas dari generasi untuk meneruskan tugas tugas dari leluhur terdahulu, Pangandaran sekarang sudah memiliki Gelanggang Pacuan Kuda di Legok Jawa Cimerak yang diawali dari kegiatan PON 2016 lalu, lapang pacuan kuda tarap nasional ini terus menerus dilakukan dalam rangka bukan hanya pengembangan berkuda tetapi berbagai event tentu bagaimana caranya berkuda ini menjadi salah satu destinasi pariwisata.

“Syukur alhamdulilah Pangandaran sekarang sudah memiliki lapang pacuan kuda bertarap nasional juga kegiatan kegiatan nasional bisa digelar disini,” lanjutnya.

Pengembang Perkudaan Di Pangandaran

Kejuaraan Pacuan Kuda AF Soma Memorial Cup 2023,Gelanggang Pacuan Kuda Legok Jawa Cimerak Pangandaran,Sabtu,3 Juni 2023.

Berkuda merupakan salah satu daya tarik pariwisata dan tentu di kolaborasikan antara berkuda dengan pariwisata sehingga lapang pacuan kuda ini menjadi suatu sport tourism di Pangandaran.

Dahulu di Kabupaten Pangandaran yang paling eksis mengembangkan perkudaan salah satunya I Ganda Sasmita yang merupakan kakek dari Asep Noordin dan diteruskan oleh orang tuanya Sukandi HM, tidak hanya itu untuk perwilayah juga ada dibeberapa kecamatan.

“Sangat perlu sejarah sejarah berkuda di seluruh Jawa Barat khususnya harus dihidupkan kembali, tujuannya untuk mengembangakan berkuda, Jabar ini merupakan provinsi pendiri Pordasi di tingkat nasional,” ungkapnya.

Menurutnya sebagai generasi penerus tidak boleh lupa karena sebelum ada kuda besar pasti ada kuda poni (kuda kecil) atau kuda rakyat dan peternakan kuda rakyat, Asep berharap kedepan Pemerintah juga berpikir bagaimana pengolaan perkudaan di Indonesia karena memiliki sejarah.

“Kuda kuda inilah sebagai peradaban bangsa dan dunia,tentu dengan kuda kemudahan kita lebih baik,dengan kuda kita bisa menjadikan pangandaran lebih juara dan Jabar juara,” tuturnya.

“Pada jaman perjuangan melawan penjajah dulu pahlawan kita saat berjuang banyak yang menggunakan kuda sebagai alat berperang,”katanya lagi.

Maka dari itu Kejuaraan Pacuan Kuda AF Soma Memorial Cup 2023 diselenggarakan agar generasi penerus tidak melupakan sejarah,bisa begini karena ada yang terdahulu,tentunya bagaimana momen ini bisa memotifasi.

“Kita tidak boleh lupa sejarah karena tanpa mereka tidak akan seperti ini, kami berpikir kuda kuda lokal merupakan embrio kuda kuda besar, tentu ini untuk mengembangkan daerah, saya kira di Jabar banyak yang memiliki kuda baik itu sebagai sarana seni , transportasi,sarana sport bahkan ada Horseback Archery (HBA) dan tentu ini sebagai wadah pengembangan,” tambahnya.***