KABAR PANGANDARAN – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, didampingi Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, melakukan kunjungan kerja ke Pangandaran pada Rabu (11/12/2024). Kunjungan ini dalam rangka meresmikan Pusat Reintroduksi Banteng Jawa di Taman Wisata Cagar Alam Pangandaran.
Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, mengapresiasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atas terlaksananya kegiatan tersebut. Ia menyebut program ini sebagai langkah penting untuk melestarikan flora dan fauna di kawasan Cagar Alam Pangandaran.
“Saya mengetahui betul bagaimana flora dan fauna di Cagar Alam, termasuk bantengnya. Dahulu, orang datang ke Pangandaran ingin melihat banteng. Dengan adanya reintroduksi ini, diharapkan menjadi awal kebangkitan Cagar Alam Pangandaran,” ujar Jeje.
Ia juga menambahkan bahwa Banteng Jawa diharapkan bisa menjadi ikon wisata Pangandaran, sehingga mampu meningkatkan daya tarik kawasan tersebut.
Dalam peresmian ini, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara simbolis melepasliarkan empat individu Banteng Jawa, dua ekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus), dan dua ekor Landak Jawa (Hystrix javanica) di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pangandaran.
Raja Juli Antoni menekankan pentingnya upaya reintroduksi untuk mengembalikan populasi Banteng Jawa yang sempat punah di kawasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Taman Safari Indonesia, yang telah mengembangbiakkan keempat individu banteng tersebut.
“Reintroduksi ini dilakukan bersama mitra yang profesional, disertai transfer pengetahuan. Kami juga akan melakukan pengawasan secara bergiliran untuk memantau perkembangan dan kesehatan hewan,” jelas Raja Juli.
Empat individu banteng yang dilepasliarkan terdiri dari dua jantan dan dua betina. Menteri berharap mereka dapat berkembang biak dan menjadikan kawasan Cagar Alam Pangandaran sebagai habitat baru yang berkelanjutan.
“Mudah-mudahan dengan dukungan teknologi seperti camera trap dan CCTV untuk pemantauan, kegagalan reintroduksi seperti sebelumnya tidak akan terjadi lagi,” tambahnya.
Selain Banteng Jawa, pelepasliaran Elang Brontok dan Landak Jawa juga menjadi bagian dari upaya konservasi keanekaragaman hayati di kawasan ini. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan populasi satwa liar, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekosistem Cagar Alam Pangandaran dan sektor pariwisata setempat.***