PARIGI-Kabupaten Pangandaran merupakan daerah paling bontot di Jawa Barat,sampai saat ini belum memiliki pusat kegiatan olahraga yang representatif. Sport center Pangandaran hingga kini belum terwujud, bahkan sekedar stadion sepak bola yang memenuhi standar pertandingan resmi, Selasa, 20 Juli 2021
Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengatakan pihaknya berusaha mendorong agar pembangunan sport center di Pangandaran bisa terwujud.
“Sport center Pangandaran perlu dibangun, Pangandaran sudah saatnya punya sarana olahraga yang representatif,” katanya.
Menurutnya sebagai daerah otonom baru, Pangandaran harus memprioritaskan dulu alokasi anggaran untuk membiayai sektor-sektor pembangunan yang memiliki urgensi tinggi bagi masyarakat.
“Ke depan harus punya sport center, walaupun sekarang kita harus bersabar dulu karena prioritas pembangunan mengarah kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya.
Selanjutnya dalam penyusunan perencanaan pembangunan sport center saat ini sudah mulai dirancang yang rencananya akan dibangun di wilayah dataran yang tinggi atau bukan di wilayah pantai.
“Rencananya akan dibangun di daerah dataran tinggi,” lanjut Asep
Pemilihan lokasi sport center yang jauh dari pantai ini bukan tanpa alasan. Isu terjadinya bencana megatrust di pantai selatan Jawa menjadi salah satu pertimbangan.
Maksudnya keberadaan sport center Pangandaran selain menjadi sarana kegiatan olahraga, juga memiliki fungsi lain menjadi tempat evakuasi atau lokasi pengungsian seandainya terjadi bencana.
Isu megatrust itu tentu tidak kita kehendaki, mudah-mudahan jangan sampai terjadi. Namun pemerintah harus mengambil langkah antisipasi, salah satunya dengan menyiapkan lokasi pengungsian atau tempat evakuasi.
“Pembangunan ini memiliki dua fungsi, selain untuk kegiatan olahraga juga sebagai langkah mitigasi bencana,” tambahnya.***