Sirine Warning Tsunami Di Pangandaran Dari 4 Lokasi Hanya 2 Lokasi Yang Bunyi

PANGANDARAN-Sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Barat memiliki potensi bencana tsunami yang tinggi karena berhadapan langsung dengan zona megathrust, maka dari itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran telah melaksanakan Uji Aktifasi Sirine Tsunami dan penggunaan aplikasi SIRITA, yang rutin dilaksanakan pada tanggal 26.

Hasil Uji Aktifasi Sirine Tsunami di Kabupaten Pangandaran yang telah terpasang sebanyak 4 sirine warning tsunami yaitu di Kantor Balawista Pantai Pangandaran, Kantor Telkom Pangandaran, Kantor Kecamatan Pangandaran serta di Bojong Salawe Parigi.

Ada beberapa sirine di Kabupaten Pangandaran yang tidak bunyi yaitu di Lokasi Kantor Balawista dan Kantor Kecamatan Pangandaran.

Sedangkan sirine warning tsunami yang berbunyi di lokasi Pantai Bojong Salawe Parigi,Lokasi Kantor Telkom Pangandaran dan Lokasi Politeknik Kelautan dan Perikanan.

Sementara itu mengutip dari twitter BMKG, Stasium Geofisika Bandung telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk keperkun mitigasi bencana tersebut yaitu Sirine Warning Tsunami, WRS NG serta ramba rambu jalur evakuasi.

BMKG juga telah memasang sirine warning tsunami di beberapa wilayah pesisir selatan Jawa Barat seperti Pangandaran dan Sukabumi.

BMKG juga telah memasang sirine Warning tsunami di beberapa “wilayah pesisir selatan Jawa Barat seperti Pangandaran dan Sukabumi.

Di Pangandaran telah terpasang sebanyak 4 sirine warning tsunami yaitu di Kantor Balawista Pantai Pangandaran, Kantor Telkom Pangandaran, Kantor Kecamatan Pangandaran serta di Bojong Salawe Parigi.

Untuk Wilayah Sukabumi tepasang di 3 lokasi yaitu di Kantor Informasi Geopark Ciletuh, Towar Balawista Pantai Citepus satu Tower Balawista Kantor Desa Citepus.

Tetapi 1 lokasi yang di Tower Balawista Pantai Citepus mengalami kerusakan karena towernya roboh tergerus gelombang pasang yang terjadi pada tanggal 13 Agustus 2021.

Pada tanggal 6 Agustus 2021, BMKG bersama BPBD setempat akan melakukan uji aktivasi sirine warning tsunami pada pukul 10.00 WIB secara serentak di seluruh wilayah Indonesa, termasuk srine yang ada di Pangandaran dan Sukabami.

Selain untuk memastikan sirine warning tsunami tersebut berfungsi dengan baik kegiatan uji aktivasi sirine yang dilakukan juga dalam rangka upaya mitigasi bencana Tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi. Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap tanggal 26 pada Pukul 10.00 WIB.

Untuk disemasi informasi gempa bumi dan tsunami kami mempunyai peralatan yaitu WRS NG yang sudah terpasang di seluruh kantor BPBD Kota/Kabupaten diseluruh Jawa Barat.

Moda disemasi WRS ING ini berfungsu untuk menganformasikan terkait gempa bumi dan tsunami ke masyarakat di sepanjang pesisir pantai melalui Pemerintah Daerah.

Selan Sirine Warning Tsunami dan WRS NG BMKG bersama dengan Pemerintah Daerah juga telah menyiapkan rambu rambu evakuasi serta tempat evakuasi sementara maupun tempat evakuasi akhir.

Sehingga jika terjadi gempabumi yang berpotensi menyebabkan tsunami maka akan terinfokan dengan cepat melalui WRS NG dan Sirine Warning Tsunami yang akan memberikan Warning ke masyarakat di sekitar pantai untuk segera melakukan evakuasi mengikuti rambu-rambu evakuasi yang telah terpasang.

BMKG menghimbau kepada masyarakat Khususnya di pesisir pantai untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggunggawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi.

Facebook BMKG Bandung, Twitter BMKG Bandung, Instagram BMKG Bandung, Web bmkgbandung.id .***

(Sumber BPBD Pangandaran dan Twitter BMKG Bandung).