Warga masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Tojo Una Una Provinsi Sulawesi Tengah berhamburan keluar rumah dan dijalan raya setelah diguncang gempa bumi M6,5 pada pukul 19.09 WIB.
Pantauan BPBD setempat menyebutkan warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi di Desa Sansarino, Kecamatan Ampana Kota.
Jaringan listrik masih dikabarkan padam dan belum ada laporan kerusakan pascagempa.
Dikutip KABAR PANGANDARAN.COM dari bnpb.go.id , Senin, 26 Juli 2021 bahwa telah terjadi gempa bumi di wilayah Kabupaten Tojo Una Una pada pukul 19.09 WIB.
Sebelumnya gempa juga terjadi pukul 10.52 WIB, gempa M5,9 memicu guncangan kuat sekitar dua hingga tiga detik, yang dirasakan masyarakat setempat.
Menurut keterangan dari BNPB disampaikan gempa di sekitar wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Provinsi Sulawesi Tengah Kembali terjadi dengan magnitudo yang lebih besar, yaitu M6,5.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una Una melaporkan guncangan kuat selama 3 detik dirasakan warga.
Saat gempa terjadi, warga panik hingga keluar rumah.
Pantauan BPBD menyebutkan warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi di Desa Sansarino, Kecamatan Ampana Kota. Jaringan listrik masih diberitakan padam dan belum ada laporan kerusakan pascagempa.
Hal serupa dirasakan warga di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Gempa dirasakan kuat selama 3 detik, warga sempat panik keluar rumah.
Pascagempa BPBD setempat melakukan pemantauan di lapangan.
Selanjutnya BPBD Kabupaten Banggai juga melaporkan guncangan kuat dirasakan warganya. Mereka juga mengalami kepanikan, namun demikian kondisi sudah normal Kembali.
Disampaikan juga belum ada laporan kerusakan dari BPBD setempat.
Sedangkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity menunjukkan V – VI MMI di Ampana, V MMI di Poso dan Morowali, III – IV MMI di Bolaang Mongdow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kotamobago, Buol dan Bone, II – III MMI di Bobong, Konawe Utra, Tomohon, Manado, Kolaka Utara dan Masamba, serta II MMI di Mamuju Tengah dan Polewali.
Parameter VI MMI mendeskripsikan getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan, sedangkan V MMI menggambarkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Parameter gempa menunjukkan pusat gempa terjadi 59 km timur laut Tojo Una Una dengan kedalaman 10 km. Titik gempa ini berada di laut. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami. Sedangkan gempa yang terjadi pada Senin pagi, pukul 10.52 WIB, pusat gempa berada 55 km timur laut Tojo Una Una dengan kedalaman yang sama, 10 km.
Dilihat dari jenis dan mekanisme gempa bumi, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi karena sesar Lokal.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan normal atau normal fault.
Hingga pukul 19.40 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa susulan atau aftershock sebanyak satu kali dengan M3,4.
Menyikapi parameter gempa, BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD di wilayah yang merasakan guncangan kuat gempa. Sedangkan BMKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta untuk menjauhi pantau sementara waktu dan tetap tenang.
BNPB mengimbau warga untuk tidak panik dan memantau situasi atau informasi dari sumber resmi, seperti dari BMKG, BNPB maupun BPBD setempat.***
Sumber BNPB Indonesia/Foto tangakapan layar video twitter @wahidlombok.