KABARPANGANDARAN – Dalam mengantisipasi kekeringan Ketua DPRD Pangandaran memiliki sebuah gagasan cemerlang, salah satunya pihak Desa hendaknya melakukan inventarisasi sumber air yang ada di lokasinya, lalu membuat perencanaan teknis secara detail.
Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin,H.M.M mengatakan bila di suatu lokasi terdapat sumber air yang berada di kawasan Perum Perhutani, maka bisa dikerjasamakan karena untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
“Mengenai pendanaan dalam merealisasikan program penanganan kekeringan bisa dianggarkan melalui dana yang ada di Desa, APBD, Bantuan Provinsi dan Bantuan Pemerintah Pusat,” katanya, Kamis, 21 September 2023.
Berikut ini data Kekeringan di Pangandaran
Berdasarkan data, kekeringan di Kabupaten Pangandaran tersebar di 7 Kecamatan dari 10 Kecamatan se Kabupaten Pangandaran.
Lokasi 7 Kecamatan yang mengalami kekeringan antara lain, Kecamatan Cimerak, Kecamatan Cijulang, Kecamatan Parigi, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Sidamulih.
Untuk Desa yang terdampak kekeringan ada 14 Desa terparah, namun ada 1 Kecamatan juga tidak keseluruhan dan ada juga satu Desa yang terdampak.
Kecamatan Kalipucang, ada 3 Desa yang warganya kesulitan air bersih yakni Desa Pamotan, Desa Bagolo dan Desa Kalipucang. Lokasi itu tidak terjangkau oleh PDAM dan hanya mengandalkan sumur resapan atau mata air namun kondisinya sekarang mulai surut.
Kini warga harus menunggu antrian suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD. Kekeringan yang terjadi paling parah di Kecamatan Cijulang tepatnya di Desa Margacinta, kebutuhan suplai air kisaran 390 ribu liter.
Selain itu juga Desa Batukaras 70 ribu liter, Desa Cibanten 110 ribu liter. Untuk jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai 7.441 orang, 2.601 Kepala Keluarga dan 7.341 jiwa.
“Sementara jumlah total liter air yang sudah disalurkan ke masyarakat ada 800 ribu liter,” tambahnya.***