PARIGI-Tenaga Kesehatan (Nakes) merupakan garda terdepan dalam bertugas untuk penanganan terhadap pandemi COVID-19 dan dibeberapa daerah se Indonesia untuk insentif pencairannya bermasalah.
Suatu kebanggaan bagi para tenaga kesehatan khususnya di Kabupaten Pangandaran karena menjadi salah satu dari enam daerah di Indonesia yang telah mencairkan insentif tenaga kesehatan (Nakes) 100 persen atau lunas terbayarkan, Selasa, 27 Juli 2021.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan lancarnya pembayaran insentif Nakes, karena mereka adalah garda terdepan dalam perlawanan terhadap pandemi COVID-19.
“Nakes merupakan garda terdepan dalam perlawanan pandemi Covid-19,” katanya.
Menurutnya Pemerintah Daerah Pangandaran tidak melakukan langkah khusus, hanya menjalankan arahan dari pemerintah pusat.
“Kita sebenarnya sama dengan daerah lain, lagi nggak ada duit, tapi mungkin political will, sehingga di Pangandaran bisa lancar,” tuturnya.
Dirinya mengaku merasakan betul risiko yang dihadapi oleh Nakes dalam menghadapi pandemi karena putrinya sendiri merupakan tenaga kesehatan.
“Anak saya dokter, Kemarin dia sempat positif. Wah saya juga ikut repot mengurus cucu sampai 2 minggu, karena ibunya harus isolasi. Itulah mungkin gambaran Nakes, sehingga mereka harus benar-benar diperhatikan,” katanya.
Sementara itu Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Pangandaran Hendar Suhendar mengatakan lancarnya pembayaran insentif Nakes di Pangandaran dilakukan karena hal itu mendapat prioritas dari pimpinan.
“Arahan Pak Bupati harus prioritas, ya kita jalankan,” katanya.
Hendar mengakui dibalik itu, ternyata ada konsekuensi yang harus diambil dan ada pos anggaran lain yang harus dikorbankan.
Diantaranya penundaan pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) serta sebagian gaji atau honor pegawai non-PNS.
“TPP pegawai ASN baru sampai bulan Mei, gaji non PNS juga ditahan sebagian, hanya pegawai tertentu yang dibayar, sisanya tahan dulu,” kata Hendar.
Selanjutnya langkah tersebut memang idealnya tidak dilakukan, tetapi ketika ketersediaan anggaran terbatas maka harus dilakukan penentuan skala prioritas.
“Yang lain kita cairkan bertahap, yang prioritas dan urgensi tinggi kita cairkan,” lanjutnya.
Hendar mengatakan total insentif Nakes yang sudah dicairkan mencapai Rp 2,3 miliar. Pembayaran Nakes sudah direalisasi sampai bulan Juni.
“Untuk pembayaran bulan ini dan bulan-bulan berikutnya sudah disiapkan sekitar Rp 3,5 miliar,” tambahnya.***