KABARPANGANDARAN.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat meminta para pengelola hotel dan restoran memberikan pelayanan prima agar wisatawan merasa nyaman.
Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin mengatakan, pengunjung yang datang berwisata harus diberikan pelayanan prima. Termasuk memberikan rasa nyaman dan menjaga keselamatannya.
“Wisatawan harus dibikin nyaman supaya mau datang kembali lagi ke Pengandaran. Jangan sampai mereka membawa cerita pahit ke daerahnya sepulang dari sini,” kata Asep, Selasa (23/3/2021).
Sebagai daerah wisata, Pangandaran sudah saatnya memberikan kenangan yang indah dan berkesan bagi para pengunjung yang datang berwisata.
Terlebih, daerah di pesisir selatan Jawa Barat ini telah memiliki Peraturan Daerah atau Perda tentang Bangunan dan Gedung.
Di dalamnya menyangkut dengan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi. Baik untuk keamanan dari kecelakaan, kebakaran dan lainnya, termasuk mitigasi bencana.
“Kami berharap pihak hotel, penginapan juga restoran memiliki peralatan lengkap yang berfungsi. Sebagai antisipasi saat terjadi kejadian yang dapat membahayakan,” tuturnya.
Kejadian kecelakaan dan bencana alam, kata Asep, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tanpa diketahui sebelumnya. Namun, jika sudah ada upaya untuk mengantisipasi, dampaknya tidak akan begitu fatal.
“Mari kita berikan kenyamanan ke pengunjung yang berwisata ke Pangandaran dengan memperhatikan standar keselamatan,” imbaunya.
Asep menyebutkan, tempat wisata akan memberikan kesan kepada pengunjung jika terdapat atraksi, amenity, dan akses.
Atraksi merupakan segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang memiliki daya tarik supaya pengunjung ingin datang kembali.
Amenity merupakan segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di tempat tersebut.
“Kaitannya dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum,” sebutnya.
Kemudian, aksesibility adalah semua jenis sarana dan prasarana transportasi yang mendukung pergerakan calon pengunjung dari daerah asal ke tempat atau daerah tujuan wisata.
“Selain itu, pergerakan di daerah wisatanya juga harus menjadi motivasi kunjungan. Kita harus duduk bersama soal memberikan pelayanan yang baik dengan standar yang ada,” ucapnya.