bjb

Semangat Akan Mengikuti Leadership Camp Mahasiswi Ini Sembuh Dari Sakitnya

Penulis Artikel Siti Aisyah Mahasiswi STITNU Al Farabi Kabupaten Pangandaran Prodi Manajemen Pendidikan Islam.

Aku adalah seorang mahasiswi di perguruan tinggi swasta nama kampusku adalah STITNU AL-Farabi Pangandaran, yang saat ini duduk di bangku kuliah semester 1 dan menjadi salah satu mahasiswa yang menerima program beasiswa KIP kuliah.

Di kampus dalam beasiswa KIP kuliah para pengelola beasiswa yang di ketuai oleh Bapak Samsudin sekaligus salah satu dosen, sebuah program yaitu Excellent Program yang memfokuskan mahasiswa penerima beasiswa KIP untuk mengembangkan minat dan bakat demi perbaikan SDM baik di bidang database, karya tulis ilmiah, maupun bahasa asing.

Tepat pada tanggal 27-28 Januari 2024 lalu, Excellent program mengadakan sebuah kegiatan bernama Leadership Camp angkatan ke-4 yakni merupakan ajang mengembangkan jati diri dan membangun jiwa kepemimpinan dalam pola pikir para mahasiswa penerima beasiswa KIP.

Selanjutnya 2 hari sebelum kegiatan leadership camp dimulai aku merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada tubuhku, aku merasa nafasku hangat dan mataku semakin panas, dan benar saja sesuai dugaanku ternyata aku demam dan sakit. Saat itu aku merasa sangat resah karena acara leadership camp ini sangat aku nantikan dan aku merasa sangat bertanggung jawab untuk menghadiri kegiatan ini. Akhirnya aku bimbang dan menimbang-nimbang apakah aku akan tetap hadir dan mengikuti acara ini atau tidak.

“Bu, aku merasa sangat pusing dan demam, apa yang harus aku lakukan karena acara ini sangat penting,”.

Lalu ibuku pun merasa khawatir hal itu terlihat dari guratan matanya yang cemas akan keadaanku kemudian, ibuku berkata, “Ya, sudah nak, kalau kamu merasa tidak sanggup sebaiknya kamu jangan memaksakan diri biar ibu telepon ke pihak kampus bahwa kamu tidak bisa berpartisipasi karena kamu sakit,” kata ibuku.

Namun, aku merasa bahwa aku harus menghadiri acara itu dan aku berharap semoga tuhan mengabulkan permintaanku dan segera menyembuhkan ku.

Akhirnya aku minum obat sekaligus kemudian aku menutup tubuhku dengan selimut, dengan harapan aku akan lekas membaik, dan selang beberapa jam aku tertidur aku akhirnya terbangun berkeringat membanjiri tubuh begitu pula demamnya sudah reda tinggal sedikit pusing.

Singkat cerita hari esok pun tiba yaitu 1 hari sebelum kegiatan leadership camp di mulai, aku merasa tubuhku semakin membaik meskipun sedikit-sedikit aku merasa suhu tubuh ku naik lagi dan kepalaku pusing namun tidak separah kemarin, aku terus bertekat dan meminum obat ku kembali dengan harapan besok aku merasa segar dan lekas sembuh.

Pada malam hari nya sehabis solat isya aku bergegas mempersiapkan kebutuhanku untuk hari besok kegiatan leadership camp, aku menyiapkan segala keperluanku dengan kondisi bahu dan kepalaku ditempel koyo cabe, aku tidak merasa panas karena koyo tersebut saking pusing dan pegalnya.

Kemudian ibu berkata “nak! kamu mau tetap pergi besok?” aku pun menjawab “iya bu, aku kuat kok, aku tidak bisa melewatkan acara ini apapun yang terjadi,”.

Hari esok pun tiba aku sangat bersemangat dan sangat bersyukur karena tubuhku semakin membaik, aku pun mandi pada pukul 5 pagi menggunakan air hangat kemudian memakai pakaian yang sudah ditentukan, aku bergegas siap-siap kemudian pada pukul 07.00 WIB aku menjemput temanku  kerumahnya, dan sekitar pukul 07:35 WIB kami pun berangkat bersama, aku sangat penasaran dengan lokasi camp ini karena aku baru pertama kali mendatanginya.

Awalnya aku menikmati perjalanan sampai akhirnya aku menyadari bahwa rute jalannya semakin menjorok ke pelosok desa dan saat aku merasa cemas karena medan jalan yang berbatu dan tempatnya begitu asing aku pun sedikit tenang karena menemukan 2 rekan laki-laki ku yang berpapasan di jalan yang tentu saja satu arah denganku,  aku terus mengikuti motor mereka dari belakang.

Namun, tiba-tiba mereka berhenti aku pun lekas bertanya “mengapa berhenti??? Apa ada masalah?“  kemudian salah satu temanku dari mereka menjawab “tidak apa-apa, kami hanya mengecek map takutnya tersesat” akhirnya setelah dicek ternyata jaraknya tidak jauh dan sedikit lagi sampai.

Kami pun melanjutkan perjalanan dengan penuh tantangan karena jalan yang turun naik dan berbatu sampai-sampai motorku berkali-kali menghantam batu, sungguh malang sekali. Dan, setelah beberapa menit aku pun sampai di lokasi, saat pertama kali sampai aku takjub dengan suasana yang tenang dan asri. Aku dan teman ku pun bergegas turun dari motor dan mengangkut barang kami menuju tempat yang sudah di sediakan.

Singkat waktu, aku pun telah mengisi daftar hadir dan dibagi kartu nama dan dibagi kaos kegiatan, ternyata di lokasi sudah ada beberapa temanku yang sudah sampai, aku pun menyapa mereka “hai, udah lama kalian datangnya???” Salah satu dari mereka menjawab “ngga juga, tapi lumayan lahh”.

Saat itu salah satu panitia menyapa kami menanyakan apakah kami sudah sarapan atau belum dan akhirnya mengobrol santai sembari menunggu teman-teman yang lain tiba.

Setelah selesai, malam pun tiba yaitu agenda malam keakraban dimana peserta dan para senior anggota excellent program saling berkenalan satu sama lain.

Aku juga sangat senang karena melihat kakak-kakak yang tampan dan cantik mereka benar-benar mengagumkan bagiku, kemudian setelah selesai malam keakraban kami mengadakan pentas seni dan ini adalah hal yang paling aku tunggu, karena setiap kelompok harus menampilkan pentas seni, kelompokku menampilkan sebuah puisi religi dengan dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris.

Aku membaca puisi berbahasa inggris dan temanku Asih membaca puisi berbahasa indonesia, saat pembacaan puisi aku dan temanku sangat emosional hingga aku menangis tersedu-sedu, meskipun sayup aku mendengar kakak senior berkata pada temannya “resapi ajaa bahasa inggrisnya walau ga ngerti!!! Hahahaha” tangisku pecah saat puisi dibaca kan dalam bahasa indonesia karena aku mendengar suara temanku bergetar menahan tangis, sungguh menghayati bait sampai aku terharu dan sedih, puisiku berjudul “The Greatness Of God” dan itu bukan karya kami aku dan temanku hanya membacakannya saja.

Malam semakin larut, para peserta pun dipersilahkan masuk tenda dan segera tidur, aku pun bergegas dan mulai berbaring meskipun tidak nyaman karena panas dan tubuhku terasa lembab setelah 1 jam aku masih belum bisa tidur namun, aku lihat ke dua temanku sudah terlelap, aku akhirnya lelah dengan skenario di kepalaku dan akhirnya ikut terlelap juga awalnya semua berjalan tenang sampai aku merasakan gatal hebat pada telapak kaki dan betisku.

Awalnya aku cuek namun lama kelamaan semakin menjadi-jadi dan akhirnya aku terbangun dan menyadari itu adalah nyamuk, aku lupa tidak membawa lotion nyamuk dan akhirnya aku membungkus diriku dengan selimut dan kembali tidur meskipun berkali-kali aku mendengar suara denging nyamuk di telinga yang amat sangat mengganggu, Sungguh menyebalkan.

Subuh pun tiba, aku terbangun dengan kaki yang masih gatal bekas gigitan nyamuk, aku dan temanku beranjak ke toilet untuk mandi dan wudhu kemudian melaksanakan solat subuh, setelah solat subuh agenda selanjutnya adalah problem solving atau penyelesaian masalah, awalnya aku khawatir agenda ini adalah hal serius namun ternyata tidak, karena masalahnya adalah tiap kelompok di tantang untuk menyelesaikan puzzle, saat itu aku benar-benar bingung karena puzzle nya tidak cocok.

Ternyata disitulah letak masalahnya, karena ternyata puzzle nya sudah di campur dan disatukan dengan puzzle dari kelompok lain, kami pun berlomba menyelesaikan siapa yang paling cepat, aku kelimpungan kesana kemari mencari sebagian sisa puzzle sementara tim kelompokku berusaha keras menyelesaikan puzzle, aku semakin panik ketika kelompok lain sudah  selesai sementara kelompokku masih tertinggal, namun begitulah takdir sekeras apapun usahanya jika harus kalah maka tetap kalah, kelompokku juara terkahir tapi tidak apa-apa itu bukan masalah.

Kemudian kami diarahkan untuk membawa trash bag lalu mengumpulkan sampah di area sekitar tempat kami nge camp, setelah itu aku mengikuti kegiatan senam irama yang dipandu oleh kakak senior, seru banget karena senam menyenangkan meskipun aku senam pakai sepatu pantofel karena sandalku ketinggalan di rumah.

Setelah kegiatan senam, di adakan game leadership dan salah satu game nya adalah lomba tangkap balon, dan ada kejadian lucu disini aku terjatuh karena kakiku tidak sengaja kesandung batu, sakitnya tidak seberapa tapi aku malu banget dilihat banyak orang.

Akhirnya setelah semua kegiatan itu selesai aku diarahkan untuk beres beres tenda dan mengemas barang dan akhirnya acara penutupan pun dimulai kemudian setelah penutupan selesai aku pun pulang dengan perasaan senang dan kelelahan.***

Penulis Artikel Siti Aisyah Mahasiswi STITNU Al Farabi Kabupaten Pangandaran Prodi Manajemen Pendidikan Islam.