bjb

Penanggulangan Hama Terhadap Perikanan

Penanggulangan Hama Terhadap Perikanan

Penulis : Firda Nuradawiyah Yonesa
(Mahasiswi Universitas Padjadjaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prodi Perikanan PSDKU).

Hama merupakan sebuah makhluk hidup yang mengakibatkan permasalahan yang dapat timbul pada biota budidaya perikanan, permasalahan seperti ini bisa secara langsung maupun tidak langsung, hama seperti ini dapat berupa predator, dan kompetitor. Untuk menangani hal
tersebut dalam proses penanggulangan serangan hama dapat lebih ditekankan pada sebuah sistem pengendalian hama terpadu, penanggulangan hama seperti ini dapat memberantas hama dan hal
ini telah terbukti dilaksanakan, dan tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Hama yang baik digunakan terhadap kolam perikanan dan tambak dapat di ditangani dengan melakukan metode fisik maupun kimiawi.

Hal keduanya dapat dilakukan secara bersamaan atau pun satu per satu.

● Penanganan secara metode fisika
Metode seperti ini digunakan pada saat masa persiapan, metode ini adalah metode terapan untuk menghilangkan hama tanpa efek samping terhadap hewan maupun
manusia.

a. Pemasangan filter air / saringan
b. Pemasangan pagar
c. Pemasangan bird scary device
d. Pemasangan jebakan
e. Pengeringan kolam / tambak
f. Perbaikan pematang
g. Metode manual / tangkap langsung
h. Perbaikan kolam

● Penanganan secara metode kimia
Metode penanganan seperti ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan
menggunakan metode fisik, karena lebih efisien, bahan kimia juga dinilai lebih praktis.

Bahan yang digunakan dalam metode ini berupa racun atau pestisida.
Pestisida dapat dikelompokkan sebagai berikut :

● Insektisida (membasmi insekta)
Contoh : DDT, endrin, diazinon, baygon, dll.
● Piscicida (membasmi ikan)
Contoh : rotenone, saponin, nikotin, dll.
● Avisida (membasmi burung)
Contoh : avitrol, fethion.
● Fungisida (membasmi jamur)
Contoh : thiram, ferbam, ziram
● Herbisida (membasmi gulma air)
Contoh : treflan, (2,4 D), Dichloprop.

Di antara jenis pestisida tersebut, bahan dasar kimianya ada yang bersifat sintetis dan alamiah. Pestisida yang alami berasal dari tanaman seperti tembakau (nikotin), biji teh (saponin), akbar tuba (rotenone). Penggunaan bahan alami ini lebih aman dan minim efek samping.

A. Penggunaan Pestisida Nabati

Pada penanggulangan pestisida nabati tindakan dalam penanganan hal ini dapat
menggunakan penanganan dengan cara menggunakan pestisida alami (pestisida organik) yang dapat menanggulangi pestisida, hal seperti ini dapat bersifat sebagai organisme yang dapat memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaringan).

Sebagai predator (organisme pemangsa).
Pestisida organik yang efektif digunakan untuk penanggulangan hama :

1. Tumbuhan Tembakau

Pada tumbuhan tembakau (nicotiana tobacum) menghasilkan sebuah daun
yang dapat digunakan untuk menjadi tembakau untuk dijadikan bahan baku
sebuah cerutu dan rokok.

Tumbuhan tembakau ini sangat berkualitas dan dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik, karena memiliki efek yang dapat
membunuh sebuah hama contohnya ikan lier, ikan buas, ketam, belut, dan cacing.
Karena tumbuhan tembakau ini memiliki sebuah racun nikotin 0,1% – 0,5 % .

2. Tumbuhan Ketepeng

Pada tumbuhan ketepeng (cassia alata) menghasilkan tumbuhan liar di halaman rumah yang tidak terurus, dalam tumbuhan ketepeng ini memiliki kandungan asam krisofanat, asam aloe emodin, resin krisofanol, dan seng.

Tumbuhan ketepeng ini menghasilkan daun dimana daun ini dapat dipergunakan
untuk membasmi hama dalam kolam perikanan.

Caranya :

Pada tumbuhan ketepeng adalah sebuah tumbuhan yang menghasilkan sebuah
daun yang diremas-remas dengan menggunakan wadah yaitu ember, setelah itu disaring. Lalu selanjutnya disaring dan dimasukkan ke dalam kolam sekitar
kedalaman 15 cm, luas kolam 100 m2 daun berfungsi untuk membersihkan air
agar lebih baik dengan caranya air tersebut diganti 2-3 kali per harinya.

Pestisida organik yang baik digunakan untuk penanggulangan harna terhadap perikanan :

Tanaman Akar Tuba Tembakau,Biji teh, Ketapang, Gamal, Nanas, Tephrosia, Sembung

B. Penanggulangan Hama Terhadap Ikan Buas

Penanggulangan hama bisa dengan cara diracun atau ditangkap. Namun penanggulangan racun harus di pertimbangkan dengan matang agar tidak membahayakan biota lain atau pun biota budidaya.

Ketika di laut terdapat banyak ikan predator yang dapat merusak KJA, contoh dari biotanya adalah ikan bola (buntal atau cot) dan ikan ikan besar yang ganas lainnya.

Hewan tersebut merusak keramba dan mengancam ketenangan ikan, sehingga produksi dapat berkurang atau bahkan hilang sama sekali.

Penanggulangan predator ikan buas dilakukan dengan menangkap jaring keramba.

Tanda tanda Ikan Terserang Hama :

Sakit kuning, Mata menonjol, Pendaharahan Pada kulit ikan, Dropsi, Kepala retak.

Jenis hama pada ikan mengganggu pembenihan :

Ucrit, Musang, Biawak, Ular dan Manusia

Hama merupakan organisme yang dapat menimbulkan gangguan terhadap biota budidaya dan hama ini bisa memangsa, membunuh, dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hama ini dapat dihilangkan dengan cara penanggulangan hama menggunakan akar tuba, tembakau, biji teh, ketepeng, gamal, nanas, tephrosia, dan sembung.

Dalam pencegahan serangan predator pada pembenihan perikanan dapat dilakukan dengan cara membuat sebuah pagar mengelilingi kolam dan menyaring air yang masuk ke dalam kolam dan juga mencegah pencurian oleh manusia. Penyakit pada ikan dapat ditimbulkan dalam 3 faktor yaitu jasad pathogen, lingkungan, dan kondisi ikan.***